Karna Lari Monyet Dikejar
Kalimat ini bukanlah ungkapan yang
ada dalam tata bahasa Indonesia, melainkan salah satu istilah yang sangat
popular di kelas “Play Group” ( Play Group
adalah sebutan untuk kelasku saat kuliah di Universitas Negeri Medan).
Aku dan teman-temanku dalam Play Group menggunakan istilah ini untuk
mengungkapkan bahwa kesempatan itu tidak dapat diulang dengan sengaja atau
sesuai keinginan, dan kesempatan yang kami
maksudkan di sini adalah kesempatan dalam mendapatkan Gebetan.
Saat ini aku ingin membahas
masalah “kesempatan”, bukan mengenai hewan primata itu (he he he ^_^ ).
Ya, “kesempatan” memang adalah sesuatu yang sangat
ditunggu-tunggu oleh semua pihak, bahkan ada yang sampai mencari- carinya
seperti istilah “kesempatan dalam kesempitan”. Walau ada pihak yang yang merasa
kesempitan, ada aja pihak yang mengambil kesempatan dari kesempitan pihak lain
tersebut. Wah, ini sih kesempatan
yang menimbulkan masalah.
Guys, kita memang sering mencari kesempatan atau berusaha
menggunakan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau keberhasilan,
akan tetapi tidak jarang juga kita malah membuang kesempatan yang ada di depan
mata kita dengan sia-sia. Apa penyebabnya? Biasanya kita tidak bisa melihat
kalau itu sebuah kesempatan, atau mungkin ragu-ragu untuk mengambil langkah
menggunakan kesempatan yang datang itu. Setelah kesempatan itu berlalu, barulah
biasanya ada rasa penyesalan dalam hati kita.
Setiap kita mungkin pernah merasa
telah melewatkan “kesempatan” yang pernah datang kepada kita. Bisa saja
kesempatan untuk mendapatkan pacar, memperoleh keuntungan dalam perdagangan,
memperoleh promosi untuk kenaikan jabatan, dan kesempatan-kesempatan lainnya.
Akan tetapi menurutku Guys, kehilangan kesempatan seperti hal-hal yang
kusebutkan itu tidaklah sampai mempengaruhi kehidupan kita di akhirat nantinya.
Mengenai kehidupan akhirat mungkin sesuatu yang tidak terlalu diperdulikan
sebagian orang saat ini. “ Akh, masalah surga nanti ajalah kalau sudah tua,
barulah saya bertobat”. Itu adalah kalimat yang mungkin tidak jarang kita
dengar diucapkan oleh orang-orang dengan nada enteng.
Benar kan frend?
Sebenarnya ini adalah masalah serius menurutku.
Bagaimana tidak?
Mereka yang berkata demikian itu sedang
menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan untuk menempati “kesenangan abadi”
yang ditawarkan Sang Pemiliknya. Ngeri
kan Guys?
Benar Guys, kita sering kali tidak sadar menolak tawaran dariNYA untuk
ikut serta sebagai pewaris KerajaanNYA. Kita sering lebih ingin mengejar
mimpi-mimpi duniawi kita ketimbang mencari KeiginanNYA. Bahkan tidak jarang
kita tidak mapu mendengarkan “SuaraNya” karena kita terlalu dikuasai ambisi
kita atau pengaruh orang-orang di sekeliling kita. Padahal Guys, sebenarnya bukankah Dia sudah mengatakan kalau Dia akan
menambahkan segalanya kepada kita kalau kita terlebih dahulu mencari
KerajaanNya dan juga KebenaranNya? Oleh karena itu Guys, cobalah kita semakin peka terhadap suara Si Pemilik Kerajaan itu, dan menggunakan kesempatan yang ada
untuk ikut serta sebagai pemilik kehidupan sorgawi milikNYA. Kita hanya mampu
menggunakan kesempatan itu selama kita masih hidup kan Guys? So, marilah kita bertobat sebelum Sang Pemilik
Kesempatan itu memutuskan untuk tidak menawarkannya lagi bagi kita. Ok?!
“Everything for YOU GOD”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar