Jumat, 16 Agustus 2013

Karna Lari Monyet Dikejar



Karna Lari Monyet Dikejar

Kalimat ini bukanlah ungkapan yang ada dalam tata bahasa Indonesia, melainkan salah satu istilah yang sangat popular di kelas “Play Group” ( Play Group  adalah sebutan untuk kelasku saat kuliah di Universitas Negeri Medan). Aku dan teman-temanku dalam Play Group menggunakan istilah ini untuk mengungkapkan bahwa kesempatan itu tidak dapat diulang dengan sengaja atau sesuai keinginan, dan kesempatan  yang kami maksudkan di sini adalah kesempatan dalam mendapatkan Gebetan.
Saat ini aku ingin membahas masalah “kesempatan”, bukan mengenai hewan primata itu (he he he  ^_^ ).
Ya, “kesempatan” memang adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua pihak, bahkan ada yang sampai mencari- carinya seperti istilah “kesempatan dalam kesempitan”. Walau ada pihak yang yang merasa kesempitan, ada aja pihak yang mengambil kesempatan dari kesempitan pihak lain tersebut. Wah, ini sih kesempatan yang menimbulkan masalah.
Guys, kita memang sering mencari kesempatan atau berusaha menggunakan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau keberhasilan, akan tetapi tidak jarang juga kita malah membuang kesempatan yang ada di depan mata kita dengan sia-sia. Apa penyebabnya? Biasanya kita tidak bisa melihat kalau itu sebuah kesempatan, atau mungkin ragu-ragu untuk mengambil langkah menggunakan kesempatan yang datang itu. Setelah kesempatan itu berlalu, barulah biasanya ada rasa penyesalan dalam hati kita.
Setiap kita mungkin pernah merasa telah melewatkan “kesempatan” yang pernah datang kepada kita. Bisa saja kesempatan untuk mendapatkan pacar, memperoleh keuntungan dalam perdagangan, memperoleh promosi untuk kenaikan jabatan, dan kesempatan-kesempatan lainnya. Akan tetapi menurutku Guys,  kehilangan kesempatan seperti hal-hal yang kusebutkan itu tidaklah sampai mempengaruhi kehidupan kita di akhirat nantinya. Mengenai kehidupan akhirat mungkin sesuatu yang tidak terlalu diperdulikan sebagian orang saat ini. “ Akh, masalah surga nanti ajalah kalau sudah tua, barulah saya bertobat”. Itu adalah kalimat yang mungkin tidak jarang kita dengar diucapkan oleh orang-orang dengan nada enteng.

Benar kan frend? Sebenarnya ini adalah masalah serius menurutku.
Bagaimana tidak?
Mereka yang berkata demikian itu sedang menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan untuk menempati “kesenangan abadi” yang ditawarkan Sang Pemiliknya. Ngeri kan Guys?
Benar Guys, kita sering kali tidak sadar menolak tawaran dariNYA untuk ikut serta sebagai pewaris KerajaanNYA. Kita sering lebih ingin mengejar mimpi-mimpi duniawi kita ketimbang mencari KeiginanNYA. Bahkan tidak jarang kita tidak mapu mendengarkan “SuaraNya” karena kita terlalu dikuasai ambisi kita atau pengaruh orang-orang di sekeliling kita. Padahal Guys, sebenarnya bukankah Dia sudah mengatakan kalau Dia akan menambahkan segalanya kepada kita kalau kita terlebih dahulu mencari KerajaanNya dan juga KebenaranNya? Oleh karena itu Guys, cobalah kita semakin peka terhadap suara Si Pemilik Kerajaan itu, dan menggunakan kesempatan yang ada untuk ikut serta sebagai pemilik kehidupan sorgawi milikNYA. Kita hanya mampu menggunakan kesempatan itu selama kita masih hidup kan Guys? So, marilah kita bertobat sebelum Sang Pemilik Kesempatan itu memutuskan untuk tidak menawarkannya lagi bagi kita. Ok?!
                                                                                                “Everything for YOU GOD”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar