Jumat, 16 Agustus 2013

BABAK I




Dari gagang telepon, sahabat karibku menjawab dengan suara yang mengantuk. “Menolongmu? Maaf, aku masih ngantuk.. Hmm, oh ya… Jam dua belas… eh, terlalu lama ya… kalau begitu, teleponlah lagi sekitar jam 1… “ Begitu aku menyetujuinya, dia menambahkan dengan kata-kata yang tegas. “Telepon hanya bisa tiga kali! Jangan lupa! Untung kalau bisa dalam sekali, tapi jika sampai tiga kali, bersiaplah! Sebab aku masih bermimpi… tapi khusus untuk permintaanmu saja. Walaupun aku berhati dingin, tapi aku tidak ingin mengatakan tidak. Jelas? Jangan salah. “Jam 1!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar