Dawai Cinta
untuk Tapanuliku
Impian asa dalam
kata,
Lantunan syair
gubahan derai-derai batin
Ombak rasa yang
tak tentu
Visi yang dibolak
– balik emosi
Entah,… inikah
rasanya cinta.
Manik
mataku bergerak lantang
Memberi
cerita berkarang
Kelam
dan angin yang terhempas beku
Menatang
panorama indah milikmu …
Derai-derai cemara
yang menderu
Menyapu dahan di
tingkap merapuh
Cakra Salib Kasih
Nomensen pun berseru
Dan angin mendayu,
Bukit Siatas Barita turut merayu,
Membujuk perasaan
segala melaju…
Amboi!
Sembulan atap limas berkaki,
Cakrawala
memancar, lembut merekah..
Ya!
Ini Tapanuliku
Angin
membantu dalam setiap remang perasaanku
Nuansamu
tambah merasuk,…
Semati
tugu, sepanjang rimba yang dulu pesing menderu.
Tarutung,
Tapanuliku…
Bak karang tegar
berpagar
Kau lekat dalam
setiap derap langkah berpacu
Kau singgah dalam
setiap palung rasa dan asaku
Tarutung,
Kota
Kelahiranku…
Dawai
tembangku terlantun untukmu
Dalam
setiap dahaga atas bisik tercercah
Hingga
ahirnya harus menyerah …
Berlari
padamu dan lekas berbenah ..
#*O*#
Sept “2004
Puisi dalam lomba “ mengarang dan membaca puisi “ di Salib
Kasih, Tarutung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar